Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai . Bung Karno merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, serta menjabat menjadi presiden pertama Republik Indonesia dengan periode 1945–1967. Soekarno semasa hidupnya telah menulis 4 buku, Salah satunya yang paling terkenal yaitu buku berjudul Di Bawah Bendera Revolusi . Tiga buku lainnya yang ditulis oleh Bung Karno yaitu Indonesia Menggugat , Mencapai Indonesia Merdeka, dan Sarinah.
Menelisik lebih jauh tentang sepak terjang sosok Bung Karno semasa hidupnya berikut ini beberapa jejak hidup yang menarik untuk kita baca yaitu.
Nama Ketika Lahir Adalah Kusno
Ketika masih berumur 11 tahun nama kusno diganti menjadi Soekarno oleh sang ayah. Penyebabnya adalah Bung Karno sering meraskan sakit. Nama Bung Karno juga kerap ditambahkan oleh beberapa negara, ditulisnya dengan nama Achmed Soekarno. Penambahan nama ini dilakukan oleh wartawan karena mereka cukup asing dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang hanya menggunakan satu nama atau tidak memiliki nama keluarga.
Jurusan Teknik Sipil
Bung Karno Mengawali sekolah di Tulung Agung akhirnya pindah mengikuti orang tuanya ke Eerste Inlandse School Mojokerto dipindahkan lagi ke Europeesche Lagere School (ELS) pada Juni 1911. Bung Karno menyelesaikan pendidikannya di ELS pada tahun 1915, melanjutkan pendidikan di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya. Bung Karno diterima di HBS berkat bantuan H.O.S. Tjokroaminoto yang merupakan teman ayahnya. Setelah lulus dari HBS pada tahun 1921, Bung Karno melanjutkan pendidikannya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) mengambil jurusan Teknik Sipil.
Kehidupan Pribadi Bung Karno
Bung Karno dikenal mempunyai banyak istri, beliau telah menikahi beberapa wanita antara lain Oetari, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger dan Heldy Djafar. Dari pernikahannya tersebut Bung Karno dikaruniai 11 anak. Beberapa dari anak Bung Karno mengikuti jejak sang ayah untuk berkiprah di dunia politik seperti Megawati Soekarnoputri yang kemudian menjadi Presiden Indonesia kelima, Rachmawati Soekarnoputri dan Sukmawati Soekarnoputri. Tapi ada juga anak beliau yang tidak terjun ke dalam dunia politik yaitu anak pertama dari Soekarno dan Fatmawati, Guntur Soekarnoputra.
Dunia Politik Bung Karno
Bung Karno mengawali karirnya ketika menjadi anggota Jong Java cabang Surabaya pada tahun 1915. Selanjutnya mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) Pada tahun 1926 di Bandung. Organisasi ini merupakan awal terbentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian didirikan pada tahun 1927. Sepak terjang Bung Karno di PNI membuatnya ditangkap oleh Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta. Ia kemudian dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931.
Aktivitas politik Bung Karno membuatnya harus beberapa kali diasingkan. Seperti pada bulan Agustus 1933, ditangkap kemudian diasingkan ke Flores dan pada tahun 1938-1942, beliau diasingkan ke Bengkulu. Bung Karno kembali dari pengasingan pada awal masa penjajahan Jepang. Beliau juga ikut aktif dalam usaha perjuangan dan persiapan kemerdekaan Indonesia. Beliau aktif dalam organisasi-organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat, BPUPKI dan PPKI. Selain itu ia juga merumuskan Pancasila, UUD 1945 serta naskah proklamasi kemerdekaan.
Presiden Pertama Republik Indonesia
Pada 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Soekarno memilih tanggal 17 Agustus 1945 yang akhirnya Proklamasi Kemerdekaan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Masjid Bernama Soekarno di Rusia
Hubungan yang dekat dan harmonis antara Rusia dan Indonesia dimasa lalu. Mewujudkan pertemanan atas rasa hormat antara pemerintah Rusia kepada presiden Indonesia. Sebagai bukti hubungan yang dekat pemerintah Rusia mengabadikan nama masjid di negaranya dengan nama Masjid Soekarno. Masjid Soekarno terletak di St. Petersburg dekat Sungai Neva, sekitar 900 km jauhnya dari Moskow.
Jalan Soekarno di Maroko dan Mesir
Pada tahun 1960 Raja Mohammed V meresmikan jalan Soekarno dihadiri oleh Bung Karno saat itu menjabat sebagai Presiden RI. Atas rasa hormat, untuk membalasnya Bung Karno memberikan salah satu nama jalan di Jakarta dengan nama Casablanca yang terbentang dari Tanah Abang hingga Kampung Melayu. Pemilihan nama tersebut karena Casablanca merupakan kota terbesar kedua di Maroko. Jalan Soekarno berlokasi di samping Post Office Medina Marrakech Kantor pos tersebut terletak di pusat kota dekat stasiun kereta Casa Voyager.
Di Kairo yang merupakan ibu kota Mesir juga terdapat jalan yang namanya Ahmed Soekarno. Penambahan Ahmed digunakan untuk menambah unsur islam pada nama jalan tersebut. Jalan Ahmed Sokarno ada di sebelah Jalan Sudan di kawasan Kit-Kat Agouza Geiza
Prangko Bergambar Soekarno di Korea Utara dan Kuba
Kim Il Sung Kakek dari Kim Jong-un begitu akrab dengan Soekarno dekatnya Korea Utara dan Indonesia ditunjukan dengan penerbitan prangko bergambar Soekarno dan Kim Il Sung. Dalam prangko juga berisi gambar Anggrek Kimilsungia di bawah gambar Kim Il Sung dan anggrek bulan di bawah gambar Soekarno. Tujuan penerbitan prangko adalah untuk memperingati 50 tahun penamaan anggrek Kimilsungia oleh Soekarno.
Ketika mengunjungi Indonesia pada April 1965 silam, Bung Karno memberi hadiah berupa bunga anggrek yang tumbuh di Kebun Raya Bogor. Sebagai bentuk rasa hormat atas kunjungan Kim. Bung Karno memberi nama anggrek tersebut Kimilsungia yang diambil dari nama Kim Il Sung.
Pemerintah Kuba menerbitkan 2 versi prangko yang bergambar Soekarno, pertama bergambar Soekarno dan Fidel Castro dan untuk yang kedua bergambar Soekarno dan Che Guevara Castro. Guevara merupakan tokoh revolusi Kuba yang punya pemikiran sejalan dengan Soekarno yakni ingin memajukan negara dan mensejahterakan rakyat.
Komentar
Posting Komentar